Di penghujung 2010, kecelakaan kerja terjadi di lokasi perusahaan PT IKPP Perawang, Kabupaten Siak.
Sebuah tangki untuk penimbun black liquor (cairan getah hitam) yang berada di areal perusahaan tiba-tiba rubuh dan meledak, Jumat (31/12) sekitar pukul 09.30 WIB.
Insiden tersebut menyebabkan tiga orang karyawan IKPP meninggal dunia di tempat dengan kondisi tubuh terbakar. Sementara itu, empat lainnya kritis akibat luka bakar. Keempat korban langsung dirujuk ke dua rumah sakit di Pekanbaru.
Korban yang meninggal dunia yakni Yasri Ferdian (30) karyawan IKPP, Ardi Antoni (25) karyawan PT Timas, dan Musarha (42) karyawan IKPP bagian seksi material. Korban dikebumikan di kampung halaman masing-masing.
Sedangkan korban yang mengalami luka bakar adalah, Nofarizal (45), Khairul (24) dan Sulaiman (22). Semua karyawan IKPP itu menjalani perawatan intensif di ICU Eka Hospital Pekanbaru.
Sementara Ruben Napitupulu (30) karyawan PT Prima Sejahtera dirawat di RS Santa Maria Pekanbaru.
Seluruh korban baik yang meninggal maupun luka bakar sebelumnya sempat dibawa ke Puskesmas Perawang untuk divisum. Korban yang mengalami luka bakar langsung dibawa ke Pekanbaru.
Usai kejadian kemarin, Puskesmas Perawang diselimuti suasana haru. Sanak keluarga dan rekan-rekan korban terlihat tidak bisa menahan kesedihan.
Tubuh para korban yang meninggal sudah terlihat mengalami luka bakar, menghitam dan kaku diselimuti tumpahan black liquor.
Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum Riau Pos di TKP kemarin, tangki minyak dengan tinggi 17 meter dan kapasitas 1.500 meter kubik ini berisi sekitar 95 persen. Setelah meledak, tangki yang berada di daerah Recovery Boiler (RB) 11 ini menumpahkan cairan panas yang suhunya mencapai 100 derajat celcius dengan radius lebih kurang 100 meter. Terlihat tiang penyangga tangki banyak yang patah dan kondisi tangki pun hancur berantakan. Sementara cairan hitam bertebaran ke mana-mana.
Sebelum kejadian kemarin, seperti biasanya, pagi harinya para korban sedang bekerja di dekat tangki tersebut.
Namun tanpa diduga tiba-tiba tangki tersebut tumpah dan menimbulkan ledakan yang menimbulkan suara keras dan mengagetkan pekerja di sekitar kejadian tersebut. Salah seorang karyawan PT IKPP mengatakan, dia mendengar suara yang begitu keras dan mengejutkan.
“Kami tidak tahu penyebab kejadian tersebut. Kami hanya mendengar bunyi suara yang kuat karena sedang bekerja. Ketika tiba di lokasi, tumpahan cairan berwarna hitam telah berserakan di mana mana dan beberapa orang yang bekerja di tangki tertimpa runtuhan tangki,” ungkap Umar, salah satu bekerja yang ikut membantu evakuasi korban.
Pihak IKPP ketika dikonfirmasi melalui Humas Ir Musherizal Yatim menjelaskan kejadian tersebut terjadi ketika karyawan PT IKPP tengah bekerja, begitu juga dengan para korban. Sedangkan penyebab kejadian tersebut belum diketahui.
“Kami belum mengetahui penyebab kecelakaan tersebut. Pihak perusahaan menyerahkan penyelidikannya ke Polsek Tualang, apa penyebab kejadian tersebut,” papar Musherizal Yatim.
Musherizal juga mengatakan pihak perusahaan akan memberikan santunan kepada keluarga korban tewas berupa dana dari Jamsostek, dan uang duka cita. Sementara yang dirawat akan dibiayai pengobatannya sampai sembuh.
Keterangan yang sama juga diberikan Humas IKPP, Nurul Huda yang ditemui Riau Pos di Eka Hospital.
Dia belum tahu persis kejadian naas itu. Pasalnya saat kejadian dirinya sedang berada di Pekanbaru.
‘’Saya belum tahu persis kejadian seperti apa. Tapi berdasarkan informasi yang terima, kecelakaan itu disebabkan tangki black liquor tumbang dan isinya menyiram sejumlah orang. Mereka saat ini dirawat di Eka Hospital,’’ jelasnya.
Mengenai korban, sampai pukul 19.30 WIB diinformasikan Nurul ada tujuh orang.
‘’Tiga korban tewas di tempat, atas nama Yasri Ferdian, Musahar, dan Ardi Antoni. Empat korban lainnya yang mengalami luka serius saat ini dirawat di Eka Hospital. Mereka adalah Noparizal, Sulaiman Hakim dan Khairul Azwar. Sedangkan Ruben Napitupulu dirawat di RS Santa Maria,’’ beber Nurul.
Langsung Dikebumikan
Salah seorang keluarga korban Ardi, Antomi mengatakan, bahwa korban akan dikebumikan di kampung halaman di Murak Aman Dusun Sumulako Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu dan langsung berangkat ke sana sekarang. “Hari ini juga, akan kami bawa korban untuk dikebumikan di kampung halaman di Rejang Lebong, Bengkulu,” ujar Antomi yang terlihat matanya berkaca-kaca.
Salah seorang keluarga korban Ardi, Antomi mengatakan, bahwa korban akan dikebumikan di kampung halaman di Murak Aman Dusun Sumulako Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu dan langsung berangkat ke sana sekarang. “Hari ini juga, akan kami bawa korban untuk dikebumikan di kampung halaman di Rejang Lebong, Bengkulu,” ujar Antomi yang terlihat matanya berkaca-kaca.
Sedangkan korban Yasri Ferdian oleh keluarganya langsung di bawa ke Pekanbaru. Selepas salat Jumat, jenazah korban dikebumikan. Suasana pemakamam korban Yasri di Pemakaman Umum Mayangsari SPG, Kulim Pekanbaru berlangsung penuh haru. Korban diantar oleh sanak keluarga dan rekan rekannya serta dihadiri juga pihak perwakilan perusahaan PT IKPP di tempat peristirahatannya yang terakhir.
“Kami telah mengikhlaskan dan memasrahkan kepergian adik kami. Kami juga meminta kepada pihak perusahaan agar bisa membantu menyelesaian hak-hak adik kami,” ungkapnya abang korban, Juli Amri yang juga menjabat sebagai Kapolsek Bungaraya, Siak.
Kapolres Siak AKBP Toni Ariadi ketika dikonfirmasi melalui Kapolsek Tualang Kompol Azwar didampingi Kanit Reskrim AKP Ali Azar mengatakan, insiden robohnya tangki minyak menyebabkan tiga orang karyawan IKPP meninggal dunia dan empat orang kritis akibat luka bakar yang diderita.
“Mendapat informasi kejadian tersebut, kami langsung turun ke lapangan di TKP tersebut. Kami masih menyelidiki penyebab kejadian tersebut. Kami akan mendatangkan tim ahli Puslabfor Mabes Polri di Medan untuk menyelidiki penyebab kejadian ini,” jelas Kapolsek.
Sementara itu, Kabid Pengendalian Pencemaran Lingkungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Riau Arbaini menyebutkan bahwa black liquor (lindih hitam) merupakan cairan bagian dari proses pemasakan kayu di pabrik kertas hasil dari pemasakan dengan white liquor. Umumnya orang menyebutnya sebagai getah kayu.
Biasanya, tambahnya, black liquor itu dipekatkan dan dibakar di recovery boiler. Artinya, tanpa adanya kecelakaan kerja, black liqour tidak menjadi limbah, karena black liquor tersebut dijadikan bahan bakar. ‘’Jadi ini lebih kepada kecelakaan kerja. Saya dapat informasi tadi dari BLH Siak yang sudah turun ke lapangan, black liquor yang tumpah tersebut sudah dipekatkan. Berarti mau dibakar di recovery boiler,’’ ujarnya.
Soal mengapa ada korban tewas yang terbakar, menurut Arbaini, karena memang black liqour itu panas. Suhunya mencapai 120 derajat celcius. ‘’Jadi wajar saja, kalau ada yang terkena lindih hitam ini terbakar,’’ ujarnya.
Ditanya tentang kemungkinan pencemaran yang diakibatkannya, Arbaini menjelaskan bahwa dari informasi yang didapatnya dari BLH Siak, sudah diamankan yang tumpah.(wik/gus/ndi/muh)
Sumber : Riau Pos
berduka cita atas kepergian sahabat terbaik kami ardian
BalasHapus