Jumat, 22 Oktober 2010

Gedung Panglima Ghimbam Jadi Markas Proyek Siluman

Sejumlah Anggota Dewan Meradang
SIAK-Tambal sulam tidak hanya terjadi pada proyek jalan di Kabupaten Siak, bongkar pasang dan gonta ganti material bangunan juga kerap terjadi pada Gedung Panglima Ghimban, tempat 35 anggota DPRD Siak berkantor. Demikian dikatakan anggota DPRD Siak Ismail Amir kepada sejumlah Wartawan Rabu (20/10) di gedung yang tengah dilakukan pembongkaran dinding Marmer, untuk diganti dinding Batu Alam m
enggunakan APBD Siak 2010 dengan pagu dana Rp1,2 milyar.
Menurut Ismail Amir, lebih baik gedung DPRD Siak terbuat dari atap rumbia, asalkan masyarakatnya hidup sejahtera. Bukan rehab bagian gedung yang tak menentu seperti yang ada.
"Untuk masyarakat Siak tahu, bahwa rehab gedung dewan yang kerap terjadi, sama sekali tidak atas sepengetahuan banggar DPRD apalagi anggota dewan lain. Tapi tiba-tiba ada rehab," ujarnya.
Saat ini gedung Dewan direhab dibagian tangga menuju ruang Paripurna utama, dan pembongkaran didnding marmet yang telrihat diganti batu alam. Meskipun sebenarnya dinding yang ada, tidak mengalami kerusakan apapun.
''Itu namanya proyek siluman dan kita minta pihak terkait dapat mengusutnya. Karena kita sebagai wakil rakyat prihatin dan kecewa,'' ujarnya.
Perehapan Kantor DPRD Siak yang dilakukan setiap tahunnya oleh sekretariat DPRD Siak tersbeut, dinilai sangat mubazir. Apalagi item yang direhab tersebut kondisinya masih sangat baik, sehingga jika dilakukan rehab tentu pemubaziran uang rakyat.
''Ini namanya pemubaziran dan belum saatnya dinding kramik itu diganti dengan batu alam, karena kondisinya masih bagus dan baik,'' ujar Direktur KPP Otda Kabupaten Siak Mustafa.
Dikatakan Mustafa, rehab kantor DPRD Siak sepertinya tidak pernah usai, sebelumnya rehab bagian plafon yang saat ini kondisinya juga memprihatinkan. Jadi diharapkan sekretariat dewan jangan bermain mata dengan oknum anggota dewan untuk membuat proyek.
Padahal katanya lagi, jika dana sebesar itu digunakan untuk membangun sekolah maupun untuk mobler meja dan kursi anak sekolah tentu lebih bermanfaat. Makanya DPRD Siak didesak agar tidak membuat anggaran semaunya untuk merehab gedung dewan.
Sementara itu, pernyataan yang sama juga disampaikan M Ariadi Tarigan anggota DPRD Siak. Ia mengaku prihatin dengan kondisi rebah dinding keramik kantornya tersebut. Karena belum saatnya dinding tersebut direbah.
''Saya sebagai anggota dewan juga prihatin dengan kondisi itu, seharusnya itu tidak dianggarkan. Tapi tiba-tiba sudah dikerjakan,'' ujarnya.
Terhadap rehab tersebut, Wakil Ketua DPRD Siak H Syarul yang dikonfirmasi mengaku tidak tahu. Bahkan ia mengaku sangat terkejut ketika ada pekerja yang melakukan perombokan pada dinding tersebut.
''Demi Allah saya tidak tahu ada proyek rehab dinding kantor kita, karena tidak ada kita bahas dalam panggar,'' ujarnya singkat sambil mengaku tidak tahu ada proyek tersebut.
Sementara itu, Sekwan DPRD Siak HTM Nizar ketika dikonfirmasi sedang tidak berada di Kantornya. Bahkan wartawan sempat datang ke ruang kerjanya, tapi tidak satupun ada stafnya yang berada di ruangan dilantai dua Kantor DPRD Siak tersebut. Ketika dihubungi melalui telepon selularnya juga dalam keadaan tidak aktif. Dan ajudannya, Faroit menyebutkan bahwa Sekwan tengah dinas luar, mengikuti Raker Sekwan se Indonesia di Jakarta.ali

Sumber : Riau Mandiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar